Ratusan Awak Angkudes Baturraden Berunjuk Rasa ke Kantor Dishub Banyumas

Berita331 Dilihat

Situasi semakin rumit karena 69 angkudes yang beroperasi di Baturraden telah berubah fokus dari melayani jalur A, B, dan C menjadi mengangkut wisatawan dari terminal ke tempat-tempat wisata.

Selain itu, Karso mencatat bahwa kehadiran layanan Trans Banyumas juga berdampak negatif terhadap kinerja angkudes.

Pasalnya, banyak halte Bus Trans Banyumas tersebar sepanjang jalur dari Purwokerto menuju Baturraden.

Masalah lainnya yang dihadapi para awak angkudes adalah hadirnya “odong-odong” yang mengangkut wisatawan hingga ke Lokawisata Baturraden.

Dalam pandangan Agus Sriyono, Kepala Dishub Banyumas, angkudes akan dikembangkan sebagai feeder yang mengalirkan pengunjung menuju tempat-tempat wisata.

Sementara itu, bus berukuran besar dan sedang tetap diarahkan untuk berhenti di Terminal Baturraden.

“Mengingat topografi yang ada, terdapat turunan dengan gradien lebih dari 10 persen.

Hal ini berpotensi berbahaya, maka kami tidak merekomendasikan bus besar dan sedang menuju (Lokawisata Baturraden),” kata Agus.

Berita lainnya:
Ekosistem Sungai Serayu Terancam karena Sedimentasi dan Perubahan Fungsi Lahan

Dalam konteks operasional Bus Trans Banyumas, Agus menekankan bahwa layanan tersebut hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan transportasi yang ekonomis dan nyaman.

Tentang hadirnya “odong-odong,” Agus menegaskan bahwa langkah-langkah koordinasi akan diambil bersama Satlantas Polresta Banyumas guna menata tata kelola mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *