Kepolisian telah menyerahkan S (44), seorang ayah yang menyimpan mayat bayinya di dalam lemari es, kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang, Banten. S diserahkan setelah proses pemeriksaan oleh pihak kepolisian selesai.
“Ini sudah diserahkan kepada Dinsos, yaitu Dinsos Tangerang. Penyerahan dilakukan sejak hari Rabu,” ungkap AKP Diorisha Suryo, Kapolsek Ciledug, saat dihubungi pada Jumat (7/6/2023).
Diorisha menjelaskan bahwa S diserahkan kepada Dinsos karena tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki keluarga di Tangerang.
“Karena yang bersangkutan tidak memiliki pekerjaan dan tidak ada keluarganya di sini, maka kami serahkan kepada Dinsos Tangerang,” jelasnya.
Diorisha menambahkan bahwa S telah menjalani pemeriksaan polisi selama 1×24 jam setelah insiden viral mengenai penyimpanan mayat bayi di dalam lemari es.
“Pada hari Selasa, kejadian ini menjadi viral, dan pada hari Selasa juga kami berhasil mengamankan yang bersangkutan. Setelah itu, dia menjalani pemeriksaan selama 1×24 jam, sehingga pada hari Rabu prosesnya sudah selesai,” ucapnya.
Penyimpanan di Lemari Es
Kapolsek Ciledug AKP Diorisha Suryo menjelaskan bahwa S membawa jenazah bayinya pulang dari rumah sakit pada malam Minggu (2/7). Dua hari kemudian, pada Selasa (4/7), jenazah bayi tersebut dimakamkan dengan bantuan pemerintah setempat.
Baca juga:
Warga Gunungkidul Terkena Antraks Akibat Menggali dan Menyantap Daging Sapi yang Telah Dikubur
“Jenazah dimasukkan ke dalam lemari es sejak pukul 8 malam. Pada Selasa (4/7), S mengurus surat kematian di kelurahan. Setelah selesai mengurus surat kematian, S mengeluarkan jenazah bayi dari lemari es untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Selapajang sekitar pukul 11 siang,” papar Diorisha saat diwawancarai oleh wartawan pada Rabu (5/7).
Sebelumnya, S mengantar istrinya, AA (33), ke rumah sakit untuk melahirkan. Namun sayangnya, bayi pasangan S dan AA tersebut lahir dalam keadaan meninggal dunia.
“Kemudian, pada Senin (3/7) pukul 07.00 WIB, AA melahirkan bayi dalam keadaan sudah meninggal. AA dirawat di unit perawatan intensif (ICU), sedangkan S pulang ke rumah membawa jenazah bayi untuk dimakamkan,” ungkapnya.
Di sore harinya, S sempat membacakan Surat Yasin sebelum akhirnya mayat anaknya dimasukkan ke dalam lemari es. S alasan tindakan tersebut adalah karena dia melihat sebelumnya jenazah anaknya dikeluarkan dari kulkas di rumah sakit.
“S membacakan Surat Yasin dan kemudian memasukkan mayat bayi ke dalam lemari es. Alasan S melakukan hal ini adalah karena dia melihat jenazah anaknya sebelumnya telah dikeluarkan dari kulkas di rumah sakit,” terangnya.