Kericuhan Hingga Baku Hantam di Acara Munas HIPMI XVII di Solo Gibran Harus Turun Tangan

Berita, Bisnis534 Dilihat

Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang diselenggarakan di Kota Solo pada Hari Senin, 21 November 2022 berujung kericuhan hingga baku hantam.

Dikabarkan ada seorang peserta Munas yang di keroyok oleh sekelompok oknum peserta lainnya. Hal ini membuat Gibran Rakabuming selaku Wali Kota Solo tempat acara tersebut berlangsung tidak bisa tinggal diam dan harus turun tangan.

Acara yang berujung kericuhan tersebut di diselenggarakan dengan agenda sidang pleno dan pemilihan Ketua Umum BPP HIPMI periode 2022-2025 di Hotel Alila,Solo. Video kericuhan itupun sudah tersebar luas hampir di semua platform Media Sosial.

Tertangkap dalam video tersebut, seorang peserta yang sedang mencoba memukul korban menggunakan sesuatu. Masih belum jelas benda yang berbentuk persegi panjang yang dipakai untuk memukul korban itu adalah apa. Dikabarkan korban mengalami kekerasan fisik berupa tendangan dan pemukulan dari beberapa oknum peserta lainnya.

Baca juga :

Ini yang dikatakan para Pemimpin Dunia tentang Rusia dan Ukraina di KTT G20

Pada Hari Selasa, 22 November 2022 pagi Gibran Rakabuming selaku Wali Kota Solo mendatangi Hotel Alila dimana kericuhan tersebut terjadi. Gibran yang juga merupakan anggota HIPMI memberikan perhatian lebih setelah mendengar telah terjadi insiden kericuhan itu.

“Kita hanya sebagai Tuan Rumah, tidak pengin ada kejadian-kejadian buruk terjadi lagi di Solo,” lugas Gibran. Dalam kunjungannya itu Gibran juga berpesan kepada para peserta Munas agar semua permasalahan yang ada di selesaikan secara kekeluargaan.

Muhammad Ali Affandi selaku Ketua Organizing Committe (OC) Munas HIPMI XVII mengkonfirmasi terjadinya kericuhan tersebut. Ia mengatakan, adu jotos tersebut terjadi di luar ruang sidang. Namun penyebab kericuhan itu masih belum diketahui.

Kabar yang sempat beredar mengatakan bahwa kekecewaan peserta dalam pemilihan Ketua Umum BPP HIPMI memicu kerusuhan itu terjadi. Namun baru-baru ini juga ada rumor yang menyebut bahwa kericuhan itu dimulai karena adanya salah paham dan masalah pribadi antara para peserta.