Hujan deras dengan intensitas tinggi pada hari Rabu, 16 November kemarin mengakibatkan air sungai meluap dan musibah tanah longsor terjadi pada wilayah di kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Musibah tersebut membawa kabar duka pasalnya menurut pernyataan Kepolisian kabupaten Gowa dikonfirmasi ada dua orang yang meninggal dunia dan dua orang lagi masih dalam pencarian.
Musibah luapan air sungai dan tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 Wita dan melanda dua lokasi yang berbeda. Lokasi yang pertama ada di Jalan Poros Malino Kilometer 62 Kampung Borong Sapiri Dusun Bantoloe dan kedua di Jalan Poros Malino Kilometer 58 Kampung Kunyika Dusun Galesong Desa Lonjoboko Kecamatan Parangloe Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Kepala Seksi Humas Polres Gowa, Ajun Komisaris Polisi Hasan Fadhlyh mengkonfirmasi saat di Makasar pada Rabu malam. Beliau berkata, “Benar, musibah luapan air sungai dan tanah longsor terjadi di dua titik. Ada dua orang warga yang telah meninggal dunia dan ada dua orang warga lagi yang hingga saat ini masih dalam proses pencarian, menurut informasi terakhir yang Kami dapatkan”.
Tanah longsor yang bercampur lumpur ini berasal dari bukit terjal yang ada di sekitar lokasi kejadian. Dikatakan struktur tanah di bukit tersebut tidaklah stabil dan dengan guyuran curah hujan yang cukup tinggi menyebakan terjadinya musibah tanah longsor yang bercampur lumpur tersebut.
Musibah luapan air sungai dan tanah longsor yang terjadi di dua lokasi tersebut mengakibatkan Jalan Poros Malino atau perbatasan Kecamatan Parangloe dengan Kecamatan Tinggimoncong tertutup total. Faktor utama terjadinya musibah ini adalah akibat curah hujan yang cukup tinggi di beberapa hari terakhir ini di wilayah Kabupaten Gowa, terutama di Kecamatan Parangloe.